“Kepengurusan Baznas harus memiliki strategi untuk meningkatkan penerimaan zakat, infak, dan sedekah, terutama dari kalangan ASN dan BUMN,” tambah Khairil.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Bengkulu, Fazrul Hamidy, melaporkan bahwa pendistribusian zakat selama tahun 2024 mayoritas dialokasikan untuk kaum dhuafa dan program bedah rumah bagi warga tidak mampu.
“Pendistribusian zakat tahun ini masih fokus pada kaum dhuafa dan bedah rumah untuk warga yang kurang mampu,” jelas Fazrul.
Lebih lanjut, Fazrul menyatakan harapannya agar pengumpulan zakat pada tahun 2025 dapat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saya melihat ada beberapa instansi yang berhasil meningkatkan pengumpulan zakatnya, dari Rp2 juta menjadi Rp8 juta. Namun, ada juga yang mengalami penurunan, dari Rp8 juta menjadi lebih rendah. Semua itu bergantung pada kebijakan dan komitmen pimpinan instansi masing-masing,”. *** Rls. ( Budi. R )