Rohidin juga berpesan kepada para peserta agar selalu menjaga etika selama perjalanan. Etika itu penting. Dengarkan dengan baik setiap informasi yang diberikan. Dengan begitu, kita bisa dinilai berharga dan menunjukkan bahwa kita menghargai orang lain,” tegasnya.
Tak hanya fokus pada sampah, Gubernur Rohidin juga menyinggung potensi pengelolaan hutan di Bengkulu yang dapat mendatangkan manfaat besar. Menurutnya, ada peluang untuk memanfaatkan penyerapan karbon hutan Bengkulu sebagai investasi hijau.
“Kami sudah menyiapkan formula agar dana transfer anggaran sekitar Rp11 miliar bisa terealisasi, dengan target 10% dari karbon polusi Indonesia diserap oleh hutan Bengkulu,” jelas Rohidin.
Rohidin juga merencanakan perbaikan tata lingkungan di sekitar kantor gubernur. Ia ingin halaman kantor tersebut menjadi lebih bersih dan representatif sebagai simbol wibawa pemerintah Provinsi Bengkulu.
“Kita akan menata ulang area ini agar terlihat lebih rapi dan bersih, sehingga mencerminkan kebersihan dan profesionalisme pemerintahan kita,” tutupnya. *** ( Budi. R )