Dalam kisah Nabi Ibrahim, kenikmatan tertinggi disimbolkan dengan memiliki anak, tapi Nabi Ibrahim berhasil mengalahkan hawa nafsu kecintaan kepada putranya dengan mengikuti perintah Allah SWT,” sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pelajaran atau ibrah yang kedua dari kisah Nabi Ibrahim AS di atas yaitu penegasan bahwa hak asasi manusia harus dijunjung tinggi, dalam hal ini hak hidup. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya bertujuan untuk menguji keimanannya atau ibtila sehingga ketika beliau tulus hendak menunaikannya, Allah SWT mengganti objek penyembelihan dengan hewan.
Penggantian ‘objek kurban’ dari manusia ke binatang mengandung makna bahwa manusia memiliki hak untuk hidup atas nama apa saja tidak boleh menghilangkannya,” singkatnya.*** Rls. ( Budi. R )