Selain sektor pariwisata, Bengkulu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk tambang batu bara, emas, dan mangan. Potensi energi dari panas bumi dan tenaga air turut menjadi daya tarik yang signifikan bagi para investor.
Dalam pertemuan ini, proyek pembangunan rel kereta api yang menghubungkan Bengkulu dan Lubuk Linggau juga dipaparkan sebagai bagian dari rencana pengembangan infrastruktur yang akan mendukung sektor logistik dan pertambangan di wilayah tersebut.
Provinsi Bengkulu juga dikenal sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di Sumatera, dengan potensi besar di sektor perkebunan kelapa sawit, karet, serta perikanan, termasuk tambak udang Vannamei. Semua sektor ini membuka peluang yang luas bagi para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi daerah.
Para investor yang hadir menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut. Mereka juga merencanakan undangan bagi perwakilan dari Bengkulu untuk berkunjung ke Italia dan Tiongkok guna membahas peluang kerja sama ini secara lebih rinci, serta mengeksplorasi penerapan teknologi yang dapat mendukung pengembangan di Bengkulu.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat hubungan antara Provinsi Bengkulu dan komunitas investor asing, dengan harapan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. *** ( Budi. R )