Tujuanya, agar masyarakat di tingkat desa ataupun kelurahan nantinya bisa membeli beras dengan terjangķau tanpa harus menggunakan kendaraan untuk ke pasar.
“Yang kedua, kalau bisa dikaji dengan Bulog (Pemkab dan Pemkot), bagaimana Bulog itu menyalurkan beras harga standar di bawah harga pasar. Kemudian itu akan dipasarkan di tingkat RT/Desa. Nanti, menggunakan struktur pemerintah dengan tujuan agar masyarakat di desà bisà membeli beras eceran standar Bulog tidak perlu lagi pergi ke pasar menggunakan kendaraan dan bisa membeli dengan jumlah setengah kilo, maupun sekilo,” tambah gubernur.
Di sisi lain Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Darjana juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi Bengkulu terus membangun komunikasi bersama media untuk mengetahui perkembangan harga beras di pasaran.
“Terpenting tindak lanjutnya dengan melibatkan semua unsur Bulog khususnya. Terus komunikasi efektif bersama media rutin dilakukan agar bisa terus melakukan pemantauan harga beras di pasar seperti apa sehingga metode-metode yang sudah disampaikan itu segera ada efeknya,” tutup Darjana. (***)