“APBN dan APBD adalah uang rakyat. Oleh karena itu, harus dikelola secara hati-hati, efektif, efisien, dan responsif, agar dapat membantu masyarakat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rosjonsyah menyampaikan beberapa sektor prioritas yang harus menjadi fokus dalam pengelolaan anggaran, yaitu pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan hilirisasi sumber daya alam.
“Pemerataan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah kunci dalam membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya.
“Pendidikan dan kesehatan yang baik merupakan jalan terbaik untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan kebodohan. Selain itu, sektor ketahanan pangan juga membutuhkan perhatian serius untuk menjamin ketersediaan dan stabilitasnya.”
Ia juga menekankan pentingnya mendorong hilirisasi sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan sumber daya alam di Bengkulu.
Hilirisasi, menurutnya, dapat memberikan nilai tambah yang besar dan berkelanjutan bagi perekonomian daerah.
“Hilirisasi perlu terus kita dorong, agar potensi sumber daya alam yang kita miliki dapat dikelola secara optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan daerah,” tutup Rosjonsyah. *** Rls. ( Budi. R )