Bengkulu – eksisberita.com
Tim Hukum Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 2 Rohidin Mersyah-Meriani (Romer) Aan Julianda SH MH menegaskan, alat bukti dalam laporan itu didapatkan dari media sosial (medsos), atas adanya sebaran tumpukan minyak goreng subsidi dan stiker Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 1.
“Kita temukan video, foto dan stiker Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 1, soal dugaan pembagian minyak goreng subsidi,” terang Aan, usai melaporkan di Sekretariat Bawaslu Provinsi Bengkulu, Jumat (25/10/2024).
Dijelaskannya, dugaan pembagian minyak goreng subsidi kepada masyarakat itu sangat tidak dibenarkan. Sebab, jika minyak goreng subsidi maka minyak goreng itu bersumber dari anggaran pemerintah pusat.
Apalagi kita menduga membaginya pada saat tahapan kampanye. Ini jelas ada unsur pidananya. Karena menggunakan program pemerintah,” tuturnya.
“Kita temukan video, foto dan stiker Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 1, soal dugaan pembagian minyak goreng subsidi,” terang Aan, usai melaporkan di Sekretariat Bawaslu Provinsi Bengkulu, Jumat (25/10/2024).
Tim Hukum Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 2 juga melaporkan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lebong Kopli Ansori–Roiyana.
Laporan itu terkait dugaan pembagian minyak goreng, dengan syarat memilih pasangan Kopli–Roiyana dan Helmi-Mian.
“Saat kampanye di Lebong, dalam video kita dapatkan Calon Bupati Lebong Kopli berkata akan membagikan minyak goreng dengan syarat memilih Kopli–Roiyana dan Helmi-Mian. Kurang lebih 2 hari lalu, kejadian itu,” tuturnya.
Aan menegaskan, dalam 2 laporan yang dilakukan itu telah disampaikan alat bukti dalam bentuk video dan foto. Sementara bukti fisiknya akan dilengkapi.
Bersamaan dengan laporan Tim Hukum Calon Gubernur dan Wagub nomor urut 2, masyarakat juga melaporkan Calon Gubernur dan Wagub Bengkulu nomor urut 1 Helmi Hasan-Mian ke Bawaslu Provinsi Bengkulu.